IOP Sebagai Ruang Kerja Kolaboratif
Smart city,Berita Kunjungan
Intelligent Operations Platform (IOP) menjadi topik yang memiliki andil besar dalam mewujudkan Smart City alias Kota Pintar. Studi Tiru dilakukan oleh para pemangku kebijakan untuk memperkaya Portal Satu Data. Apalagi, Smart City diwujudkan untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas publik dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi.
Hal ini pun dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gresik dengan menyambangi Living Lab PT Enygma Solusi Negeri yang berbasis di Kota Malang, Senin (19/12/2022). Dalam rekam jejaknya, Enygma Solusi Negeri memang sering wara-wiri bersama Diskominfo Kota Malang dalam pengembangan sistem IOP yang terpasang pada Malang Satu Data. Dimana, fungsi sistem tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
Dalam kunjungan tersebut, Diskominfo Kabupaten Gresik terlebih dahulu mengunjungi Diskominfo Kota Malang. Kepala Bidang SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik), Fahry Ady Yamin, S.T., menyampaikan dalam kunjungan kerjanya tersebut bahwa Portal Malang Satu Data yang ditampilkan dalam kegiatan Jatim Kominfo Festival pada Bulan Juli 2022 lalu di Kota Batu telah memberikan gambaran kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik untuk turut memperkaya Portal Satu Data Kabupaten Gresik dengan sistem yang sama, yaitu IOP.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi lost opportunity pendapatan di Kabupaten Gresik. Sehingga, Kabupaten Gresik ingin bertukar informasi mengenai IOP yang kedepannya juga akan diterapkan pada Portal Satu Data milik mereka. Tentunya hal inipun disambut baik oleh PT Enygma Solusi Negeri sebagai perusahaan pengembang sistem dan Diskominfo Kota Malang sebagai penyelenggara Portal Satu Data Kota Malang.
“Kemudahan dalam integrasi,” menjadi hal yang selalu ditekankan oleh Perusahaan yang bergerak di bidang software tersebut. Menurut mereka sistem IOP membantu menyederhanakan kompleksitas implementasi Smart City. Sebagai contoh, kamera pengawasan yang terus merekam. Dengan kebutuhan agar bisa diakses dengan aman dan secara real-time pada platform apapun menggunakan jaringan internal atau publik nyatanya menjadi pekerjaan menantang serta memakan waktu. Sekalipun bisa dilakukan, butuh upaya pemeliharaan yang tinggi.
Hal itu yang kemudian ditawarkan oleh Enygma untuk memberikan solusi. Dimana mereka memanfaat IOP sebagai ruang kerja kolaboratif yang memberdayakan para pemimpin kota untuk berkolaborasi di antara banyak entitas yang ada. Kunci utamanya adalah kemudahan dalam integrasi, karena akan membantu proses skalabilitas kedepan.
Bisa dibayangkan ketika sebuah kota punya ratusan atau ribuan perangkat kamera pengawas yang mungkin memiliki spesifikasi dan tingkat keamanan yang berbeda-beda. Pasti, operator kota akan membutuhkan sistem fleksibel untuk menangani perangkat yang terhubung dengan ke internet, dan tentunya bukan hanya CCTV.
Tak tanggung-tanggung, Diskominfo Kabupaten Gresik pun juga mengunjungi command center yang berada di Living Lab Enygma. Dalam kunjungan kerjanya, rombongan Fahry didampingi langsung oleh Erick Karya, Direktur PT Enygma Solusi Negeri.
Terletak di Jalan Piranha Atas, rombongan diajak menikmati pengalaman berada di ruang command center. Enygma juga memperkenalkan EGA (Enygma’s Guidance Assistant) Voice Command yang mereka miliki. Dimana, EGA ini adalah virtual assistant yang dapat diperintahkan dengan menggunakan sensor suara.
Sehingga, dengan adanya EGA dapat membantu pengguna menjelajah Satu Data dengan cepat menggunakan perintah suara. EGA menjadi fitur baru yang diperkenalkan oleh Enygma dalam implementasi IOP dalam Smart City.
Dengan fitur baru ini, Enygma berharap dapat memaksimalkan fungsi IOP seperti menjadi dashboard terintegrasi, sistem manajemen data IoT dan data eksternal secara seamless, sistem pelaporan dan surveyor, manajemen kamera pengawasan, informasi lingkungan, pusat kendali, dan sistem peringatan dini.
“Menurut pendapat kami, IOP seharusnya hanya menerima 20 persen penyesuaian untuk memenuhi operasi standar di kota mana pun, dan best practice-nya seharusnya dapat mencakup 80 persen dari kebutuhan sistem,” kata Erick.
Fitur ini pun juga disambut baik oleh Diskominfo Kabupaten Gresik yang datang berkunjung. Karena pada dasarnya, mereka datang karena adanya rencana implementasi platform IOP Enygma di Pemerintah Kabupaten Gresik pada tahun depan.
Disisi lain, dalam keterangan tertulisnya, Diskominfo Kota Malang menyebutkan bahwa pemanfaatan hardware, software, dan brainware menjadi tiga pilar yang harus digiatkan untuk Portal Satu Data terutama dengan memanfaatkan IOP.
Apalagi, IOP yang mereka pamerkan sebagai versi awal dan untuk pengembangan ini telah menarik banyak pihak dari berbagai kota maupun kabupaten untuk datang berkunjung ke Kota Malang dalam rangka studi tiru maupun diskusi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Statistik Persandian Diskominfo Kota Malang Johannes Agus Baju Widjaja, S.Sos., M.Si.
Saat ini Malang Satu Data terus dikembangkan. Meskipun belum diluncurkan, pihaknya sendiri telah memamerkan dashboard Malang Satu Data di Jatim Kominfo Festival (JKF) 2022 di Kota Batu pada bulan Juli 2022 lalu. Dalam dashboard tersebut, big data ditampilkan semi-terstruktur berbasis geospasial.
Ismi Juwita Rani, Chief Marketing Officer Enygma Solusi Negeri mengatakan bahwa analisis big data berbasis geospasial merupakan cara praktis dan efisien yang bisa dilakukan. Para OPD hanya menginput data ke sistem, kemudian bisa langsung ditampilkan kepada publik. Informasi tersebut nantinya juga akan langsung terkoneksi ke dalam jaringan peta tematik yang bisa diakses hanya dalam satu kali klik saja.
“Ini sangat mudah dipelajari dan simple tidak rumit untuk mempelajari sistem tersebut. Keuntungan big data berbasis geospasial ini data yang dipunya dengan mudah diakses secara real time. Jadi, bukan hanya data sebelumnya saja, data saat ini juga bisa langsung ditampilkan dan diakses,” papar Ismi kepada Radius.