Memanfaatkan Teknologi Untuk Memintarkan Kampus
Smart campus,Berita Kunjungan
Hampir semua orang sepakat bahwa kehadiran teknologi adalah untuk mempermudah aktivitas dari segala aspek, termasuk di dunia pendidikan. Pada tahun lalu, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang terus berupaya mewujudkan Smart Education melalui Smart and Green Islamic University di kampusnya.
Konsep Smart University masuk ke arena pendidikan dan mendapat perhatian lebih dari negara-negara berkembang. Smart University merupakan universitas yang memanfaatkan teknologi dalam organisasinya untuk mencapai tujuan strategis mereka.
Sebenarnya, digitalisasi di dunia pendidikan secara masif membuka mata masyarakat ketika musim pandemi selama beberapa tahun terakhir. Pasalnya, pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka, mendadak harus beralih ke pembelajaran daring.
Tentunya, pemanfaatan teknologi akan terus berkembang. Bukan hanya sekadar mengubah pembelajaran offline menjadi online tetapi juga mengubah sistem di dalamnya sehingga lebih efektif dan efisien.
Pada Selasa (6/12/2022) lalu, UIN Malang menyambangi Living Lab PT Enygma Solusi Negeri. Hal ini dilakukan sebagai salah satu ikhtiar mereka dalam mewujudkan lingkungan Smart and Green Islamic University.
Pasalnya, dalam membangun hal itu, UIN tak bisa berjalan sendirian. Mereka membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pengembangan digital di kampusnya. Termasuk, perusahaan yang punya keahlian di bidang tersebut.
Nantinya, penerapan Smart University Ini lebih kepada kecepatan dan ketepatan dalam melayani pengembangan ilmu sivitas akademika. Mengingat, bahwa kondisi sekarang telah menuntut manusia untuk melaksanakan pekerjaan dengan cepat dan tepat. Pola kerja administrasi yang terkesan “kolot” diharapkan dapat lebih cepat dalam satu kali akses saja.
Misalnya kebutuhan untuk pengajuan penggunaan laboratorium. Jika dulu mahasiswa harus menemui laboran, dosen pembimbing, kepala jurusan, untuk mengajukan administrasi, maka dengan Smart University ini mahasiswa cukup melakukan satu akses saja untuk menyewa laboratorium sesuai kebutuhan mereka.
Hal itu menunjukkan bahwa dengan adanya big data, mahasiswa dapat mengakses materi tanpa batas. Mereka juga dapat menjalin komunikasi dengan mahasiswa lainnya maupun dosen secara real time dan memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dalam diskusi forum ilmiah, seperti penelitian.
Manajemen informasi seperti itu juga diharapkan dapat diakses, termasuk ketersediaan peralatan laboratorium, peminjam, dan persediaan barang-barang lainnya. Sehingga, mereka membutuhkan pula platform yang dapat mendukung hal tersebut.
Bukan hanya untuk kebutuhan administrasi publik dalam pemerintahan, big data juga diperlukan dalam dunia pendidikan. Hal ini juga difungsikan agar kepala sekolah ataupun rektorat dapat memutuskan kebijakan apa yang diambil untuk memfasilitasi pengembangan dalam pengajaran.
Big data yang dimiliki kampus memberi dosen sejumlah besar dan informasi yang diperlukan tentang mahasiswa mereka, sehingga mereka dapat menindaklanjuti setiap siswa. Dengan begitu banyak informasi terperinci tentang seorang mahasiswa, dosen akan dapat memberikan perlakuan tepat untuk membantu mahasiswa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Lantas apa yang membedakan Smart University dengan kampus biasa pada umumnya? Perbedaannya jelas pada teknologi yang mereka gunakan. Seperti E-learning, Internet of Things (IoT), komputasi Cloud, big data, Green-ICT, dan lain-lain. Dengan integrasi teknologi baru ini, sebuah universitas menjadi dianggap sebagai Smart University.
Namun, Institusi pintar tidak hanya menggunakan IoT untuk mempersonalisasi pembelajaran, tetapi juga menggunakannya dalam kaitannya dengan data besar untuk mengelola kesulitan terkait ukuran data, kecepatan pemrosesan, dan sebagainya.
Sebelumnya, UIN Maliki Malang telah meluncurkan sistem Pusat Aplikasi dan Data Utama (PADU). PADU ini salah satu upaya menjadikan UIN punya sistem integrasi dimana seluruh informasi itu disederhanakan melalui satu pintu aplikasi.
Sebelumnya, aplikasi ini sudah diterapkan UIN Maliki Malang sejak 1,5 tahun yang lalu dengan penyempurnaan yang terus dilakukan sehingga dapat dipertanggungjawabkan sekaligus dimanfaatkan secara optimal di kemudian hari.
Layaknya sosial media, PADU ini menghubungkan para civitas akademika, mahasiswa, maupun alumni UIN Malang. Namun, sistem ini masih butuh pengembangan termasuk diluncurkan ke Android maupun IOS.
Disisi lain, PT Enygma Solusi Negeri menyambut dengan tangan terbuka atas kehadiran UIN Malang di Living Lab milik mereka. Kesadaran dari UIN Malang untuk berkomitmen mewujudkan Smart University yang tidak hanya terbatas pada E-Learning tetapi juga penyediaan Big Data diharapkan dapat menular ke kampus lainnya.
Apalagi, UIN Malang sebagai lembaga pendidikan mengemban peran penting untuk mencetak sumber daya manusia mumpuni yang siap di dunia kerja. Alih-alih menciptakan metode belajar yang tepat, selama ini pemanfaatan teknologi justru hanya difungsikan untuk “memberi” dan “mengumpulkan” tugas.
Namun sebaliknya, teknologi harus dimanfaatkan pula untuk menentukan bagaimana metode pembelajaran yang tepat agar mahasiswa ini benar-benar mampu secara SDM dan tidak lagi bersembunyi dibalik nama almamater mereka ketika berada di dunia kerja nanti.
“Kita tentu siap membantu siapa saja yang mau berkomitmen mewujudkan lingkungan yang cerdas, bahkan di dunia pendidikan sekalipun,” kata Ismi Juwita Rani, Chief Marketing Officer PT Enygma Solusi Negeri.
Informasi dan data baru terus disediakan melalui perkembangan teknologi. Informasi dan data digunakan oleh banyak organisasi dalam operasinya untuk meningkatkan cara mereka beroperasi secara cerdas. Berbagai kemajuan seperti inovasi dalam big data, IoT, dan lain-lain sangat berharga untuk mengubah universitas tradisional menjadi universitas pintar. Karena siswa saat ini berkembang dan tumbuh dengan dunia teknologi, sehingga penting bagi universitas di seluruh dunia untuk beradaptasi dan berkembang.